Best to his wife #shafaman
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baiknya kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya". (HR. At Tirmidzi, 3/466; Ahmad, 2/250 dan Ibnu Hibban, 9/483. Hadist dinyatakan shahih oleh Imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Syaikh al-Abani)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, diceritakan oleh sahabat Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya : "Apakah kamu mempunyai suami?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi : "Bagaimanakah sikapmu terhadapnya?" ia menjawab, "saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhasap sesuatu yang memang aku tidak sanggup." Beliau bersabda : Perhatikanlah "posisimu terhadapnya. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu." (HR.Ahmad :18233)
Kita berharap suami menjadi manusia terbaik dan berlaku terbaik untuk kita. lalu bagaimana kita bisa mengimbangi menjadi sebaik-baik perhiasan dunia untuknya?
Surga memang takmudah, jalannya banyak yang tak kita sukai, tapi demi surga, kita belajar menerima menyukai yang tak disukai, seperti kebiasaan kurang rapihnya si dia, kita hadir untuk merapihkan dan melengkapi hidupnya, ya kan?
Membuka hati, merangkul perbedaan, meluaskan sabar
belum tentu mudah untuknya memahami kita, juga untuk kita memahaminya
karena itulah Allah ta'ala satukan kita berdua, unutk berjuang bersama menuju surga-Nya
Belum pernah shafa merasakan moment hidup yang luar biasa mengubah kehidupan dibanding pernikahan (i hope #sahabatshafa agree with me, dont you?)
Tak ada sekolahnya, tapi harus cepet adaptasi, tak ada tropi, tapi harus cepat menang untuk bersama di atas keinginan pribadi
Panduan utamanya hanya doa memohon pertolongan Allah diberi ilham untuk saling mencintai dan menyayangi apa adanya dengan yang Allah ta'ala sukai, quran sunnah ala fahmi salaf.
Maa sya Allah, to the conclusion, pernikahan melembutkan hati ^^